Di sekitar Waduk Widas, Saradan, Madiun terdapat bukit yang kemunculannya secara mendadak. Hanya korban yang diinginkan saja yang dapat melihatnya. Setelah memasuki bukit tersebut mereka tak pernah kembali lagi. Konon, mereka menjadi penghuni bukit gaib itu.
Bila Anda sedang memancing atau menikmati keindahan alam di Waduk Widas, berhati-hatilah terhadap pemandangan indah yang terlihat. Bisa jadi itu adalah Bukit Setan yang memiliki kekuatan magis agar Anda memasuki kawasan tersebut. Kabarnya, orang yang masuk ke bukit ini tak pernah kembali lagi.
Bukit Setan bukanlah bukit permanen yang dapat dikunjungi oleh siapa pun. Tempatnya selalu berpindah-pindah. Namun, yang jelas, letak Bukit Setan selalu berhadapan dengan calon korban. Pemandangan di bukit tersebut memiliki pesona yang luar biasa agar calon karbon memasuki tempat tersebut.
Bukit Setan hanyalah sebuah ilusi yang diberikan oleh penguasa gaib waduk untuk mencari korban manusia. Kabarnya, manusia dibutuhkan oleh penguasa gaib waduk untuk dijadikan pengikut atau prajurit kerajaan. Maklum, Waduk Widas dikenal sebagai kerajaan lelembut di hutan jati Saradan, Madiun, Jawa Timur.
Menurut kabar yang berkembang, sebagian besar korban Bukit Setan adalah pemancing atau penjala ikan di waduk tersebut. Menurut kepercayaan setempat jumlah ikan yang boleh ditangkap oleh seseorang sudah dibatasi oleh lelembut di tempat itu. Bila Anda melebihi ambang batas yang telah ditetapkan maka ada kemungkinan Anda akan menjadi korban Bukit Setan.
Pernah ada kejadian kerasukan massal di Waduk Widas, dimana saat itu ada siswa sekolah mengadakan acara pramuka di Waduk Widas. pada Malam hari, setelah renungan malam beberapa siswa laki-laki meninggalkan tenda, kurang lebih sejauh 500 meter. Saat mereka melihat indahnya pemandangan malam di tempat itu, sambil bercanda beberapa siswa ada yang pipis di sebuah batu yang cukup besar. Setelah itu, karena mereka harus kembali ke tenda untuk beristirahat, mereka pun segera kembali bergabung bersama yang lain.
Namun, baru juga beberapa menit mereka sampai, temannya yang tadi pipis di atas batu mendadak menjerit histeris, diselingi gelak tawa dan sumpah serapah tak karuan, lalu disusul temannya yang lain berprilaku sama, menangis, tertawa, marah-marah ga jelas.
Bagi nelayan di sekitar waduk, cerita mengenai Bukit Setan bukanlah hal yang aneh. Legenda tersebut sudah berkembang sejak lama. Malah, beberapa nelayan mengungkapkan bila Bukit Setan telah meminta sejumlah korban.
0 komentar:
Posting Komentar